Status dan Pengembangan Teknologi Hijau
Pembangunan berkelanjutan berdasarkan pada tiga pilar yang dikenal sebagai 3 P yaitu Profit (aspek ekonomi), Planet (aspek ekologi/lingkungan) dan People (aspek ekuitas/social). Ketiga aspek tersebut dipadukan menjadi satu kesatuan dalam pembangunan yang memerlukan teknologi sebagai penopang untuk mencapainya secara berkelanjutan.
Perkembangan teknologi di satu sisi ditujukan untuk memudahkan kehidupan dan meningkatkan taraf hidup manusia, namun seringkali memberikan dampak negatif baik bagi manusia maupun lingkungan. Demikian halnya dengan pembangunan industri apabila tidak dikelola dengan baik akan berdampak negatif yang seringkali baru dirasakan dalam jangka panjang.
Isu lingkungan saat ini menjadi salah satu isu hangat dan dijadikan sebagai salah satu penilaian kelayakan industri. Kinerja industri juga dikaitkan dengan lingkungan seperti Program Peringkat Penilaian Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Industri Hijau oleh Kementerian Perindustrian, Ecolabel, Green Building dan label sejenis lainnya.
Teknologi yang ramah lingkungan dikenal sebagai teknologi hijau (Green Technology) akan menekan dampak negatif lingkungan melalui upaya pencegahan (prevention), daur ulang (recycle) dan pemanfaatan limbah menjadi produk yang bernilai (waste to product). Bahan-bahan dan produk yang lebih ramah lingkungan mempunyai nilai lebih dan menjadi pilihan bagi para konsumen. Pengembangan bahan, produk dan teknologi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia sudah dimulai dengan munculnya berbagai sertifikasi hijau seperti label organik, ramah lingkungan, dan label hijau. Produk-produk hijau dapat dikembangkan untuk memenuhi tuntutan konsumen akan produk yang lebih sehat dan tidak merusak lingkungan atau dampak negatifnya lebih rendah selama siklus daur hidup produk.
Bidang Kajian GREENTech
Bidang riset, kajian dan pengembangan Pusat Riset Teknologi Hijau (Green Technology Research Center) Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro, meliputi:
Kimia Hijau (Green Chemistry)
Kimia Hijau difokuskan pada riset dan pengembangan bahan-bahan dan produk kimia yang kurang berbahaya, limbah mudah terdegradasi (biodegradable), bahan terbarukan (renewable), dan proses rendah energi.
Energi Karbon Rendah (Low Carbon Energy)
Riset dan pengembangan energi berkarbon rendah meliputi energi matahari seperti solarwaterheater,solarcell, dan bioenergi.
Rekayasa Hijau (Green Engineering)
Riset dan pengembangan rekayasa hijau meliputi desain produk tahan lama (durability), teknologi efisien energi, teknologi pengolah sumberdaya terbarukan.
Eko-efiseinsi (Eco-efficiency)
Riset dan pengembangan ekoefisiensi material dan energi pada suatu proses industri, produksi bersih, manajemen bahan-bahan berbahaya dan beracun.
Kawasan Industri Hijau (Eco Industrial Park/Estate)
Riset dan pengembangan kawasan industri hijau (Eco Industrial Park/Estate) mulai tahap perencanaan sampai pengoperasian, dan menjadikan kawasan industri menjadi hijau.